Ayat Inti:
"Jawaban yang lembut meredakan kemarahan, tetapi perkataan yang menyakitkan menyulut amarah."
— Amsal 15:1 (IMB)
Komunikasi bukan sekadar tentang kata-kata yang diucapkan, melainkan tentang jiwa yang mengalir melalui kata-kata itu. Dalam setiap percakapan, baik yang santai maupun yang serius, kita sedang membawa sesuatu dari hati kita ke hati orang lain. Dan Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kata-kata memiliki kuasa besar: kuasa untuk membangun atau meruntuhkan, menyembuhkan atau melukai, mendamaikan atau memicu konflik.
Sebagai pengikut YAHWEH, kita tidak bisa mengabaikan cara kita berbicara. Dunia saat ini mendorong komunikasi yang reaktif—cepat membalas, cepat menyerang, dan cepat menyebarkan kemarahan. Namun, kasih YAHWEH memanggil kita untuk hidup dengan cara yang berbeda: untuk berbicara dengan lemah lembut, penuh pertimbangan, dan dengan kasih yang tulus.
Komunikasi yang sehat dimulai dari hati yang sehat. Jika hati kita dipenuhi oleh kasih YAHWEH, maka kata-kata kita akan menjadi saluran kedamaian. Bahkan dalam konflik, kasih akan membimbing kita untuk tidak mengucapkan kata-kata yang menyakitkan. Bahkan ketika kita harus menegur atau mengoreksi, kasih akan membuat kita melakukannya dengan penuh hormat dan pengertian, bukan dengan emosi dan kemarahan.
Pernahkah Anda mengalami hari di mana satu kalimat sederhana dari seseorang membuat Anda merasa dipahami, diperhatikan, atau bahkan dikuatkan? Atau sebaliknya—satu ucapan yang menggores hati dan sulit dilupakan? Itulah kekuatan komunikasi. Dan hari ini, Tuhan mengundang Anda untuk menggunakan mulut Anda sebagai alat penyembuh, bukan sebagai senjata.
Menjadi sahabat yang bisa dipercaya dimulai dari menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang penuh kasih. Komunikasi yang sehat bukan hanya soal “apa” yang kita sampaikan, tapi juga “bagaimana” dan “dari hati seperti apa” itu lahir. Ketika kasih YAHWEH memenuhi hati Anda, orang lain akan merasa aman berada di dekat Anda. Mereka tahu, di tengah dunia yang keras, Anda adalah tempat di mana mereka bisa didengar tanpa dihakimi.
Deklarasi Iman:
Saya memilih untuk berbicara dengan kasih. Kata-kata saya membangun, menenangkan, dan menyembuhkan. Saya menolak untuk membiarkan amarah menguasai lidah saya. Kasih YAHWEH hidup dalam setiap ucapanku.
Doa:
YAHWEH, bentuklah hatiku agar penuh kasih, agar dari hati yang dipenuhi damai, keluar perkataan yang membawa hidup. Ajarku untuk tidak cepat bereaksi, tapi bijaksana dalam menanggapi. Kendalikan lidahku saat emosi ingin menguasai. Jadikan setiap kata yang kuucapkan saluran kasih-Mu. Biarlah komunikasi dalam hidupku menjadi terang bagi dunia di sekitarku. Dalam Nama Tuhan Yesus, Amin.