Menabur Kasih di Lingkaran Pertemanan - JoelOsteen.id

Menabur Kasih di Lingkaran Pertemanan

  Ayat Inti: " Janganlah tersesat. Elohim tidak dapat dipermainkan, karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. "...

 




Ayat Inti:

"Janganlah tersesat. Elohim tidak dapat dipermainkan, karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."
Galatia 6:7 (IMB)


Dalam kehidupan ini, prinsip tabur-tuai tidak hanya berlaku dalam pekerjaan, keuangan, atau pelayanan, tetapi juga sangat nyata dalam relasi dan pertemanan. Apa yang kita investasikan dalam sebuah hubungan—baik itu perhatian, pengertian, kasih, atau pengampunan—akan kembali kepada kita dalam bentuk relasi yang sehat atau justru sebaliknya.


Sayangnya, banyak orang menjalani pertemanan dengan pola pikir “menunggu diberi,” bukan “siap memberi.” Kita menunggu orang lain yang lebih dulu menyapa, lebih dulu memahami, atau lebih dulu menunjukkan perhatian. Padahal, kasih sejati tidak pasif, tapi aktif. Ia tidak menunggu dilayani, tapi siap melayani. Kasih selalu memulai.


Bapa YAHWEH tidak menunggu kita berubah atau layak untuk terlebih dahulu mengasihi kita. Dia lebih dulu mengasihi kita ketika kita masih jauh dari-Nya. Dan kasih seperti itulah yang menjadi teladan bagi kita untuk diterapkan dalam lingkaran pertemanan kita.


Mungkin ada teman yang tidak lagi memberi respons seperti dulu. Mungkin ada yang mulai menjauh tanpa alasan jelas. Atau mungkin Anda pernah merasa tidak dihargai dalam sebuah relasi. Tapi hari ini, Firman Tuhan mengajak kita untuk tetap menabur kasih, bahkan saat tidak ada jaminan langsung akan menuai. Sebab menabur kasih bukan soal membalas kebaikan orang lain, tapi soal ketaatan kepada karakter Mesias.


Dan ketika Anda terus menabur dalam kasih—lewat doa, perhatian kecil, kehadiran yang setia, atau kata-kata yang membangun—Tuhan Yesus melihat semuanya. Anda sedang menabur benih-benih yang kelak akan tumbuh menjadi persahabatan yang hangat, kuat, dan penuh damai. Kadang hasilnya tidak langsung terlihat. Tapi kasih yang ditabur dengan tulus tidak akan pernah sia-sia.


Deklarasi Iman:

Saya menabur kasih dengan setia, bukan karena apa yang orang lain lakukan, tetapi karena siapa saya di dalam Bapa YAHWEH. Saya percaya, kasih yang saya tabur hari ini akan berbuah menjadi persahabatan yang diberkati, penuh sukacita, dan saling membangun.


Doa:

Bapa YAHWEH, ajarku untuk tidak lelah menabur kasih, bahkan saat tidak dihargai atau tidak dilihat orang. Berikan aku hati yang murah hati, tangan yang siap melayani, dan sikap yang mencerminkan kasih-Mu. Jadikan aku saluran kasih-Mu di tengah lingkaran pertemananku. Dan biarlah semua relasiku dipenuhi damai dan pengharapan dari-Mu. Dalam Nama Tuhan Yesus, Amin.

Disqus
Blogger